Loading...

Keraton Surakarta

Credit: @Jeffry S. S (Pexels.com)

 

Keraton Surakarta merupakan sebuah keraton kerajaan pecahan dari Keraton Mataram yang memiliki sejarah sangat besar di peradaban perkembangan Indonesia. Keraton Surakarta berdiri pada tahun 1745 setelah rubuhnya Keraton Kartasura karena peristiwa “Geger Pecinan” atau perlawanan etnis Tionghoa pada masa kolonial. Desa Sala dipilih sebagai tempat didirikannya keraton. Desa Sala saat ini lebih dikenal oleh masyarakat luas dengan nama Solo. Pakubuwono II menjadi pemimpin pertama Keraton Surakarta sekaligus sebagai pendiri Keraton Surakarta. 

Pasca Indonesia merdeka Keraton Surakarta tetap berdiri dan eksis sampai sekarang. Meskipun berbeda dengan Keraton Yogyakarta yang memiliki otonomi mutlak pada daerah kekuasannya. Keraton Surakarta saat ini hanya menjadi simbol dan tempat tinggal bagi keluarga kerajaan. Pemerintahan di kota Surakarta dipegang penuh oleh Walikota dan beberapa daerah kekuasannya seperti Klaten, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, dan Boyolali memiliki pemimpin seorang Bupati.

 

Wisata Keraton Surakarta

Saat ini Keraton Surakarta juga terbuka untuk masyarakat umum sebagai destinasi wisata. Sebagai destinasi wisata Keraton Surakarta difungsikan sebagai museum yang menyajikan bangunan - bangunan bersejarah yang sering digunakan sebagai aktivitas kegiatan kerluarga kerajaan dan abdi dalem pada masa jayanya. Di dalam kompleks keraton pengunjung akan merasakan sensasi sejuk dan menenangkan dengan pepohonan yang memenuhi halaman keraton. 

Bagi pengunjung yang memasuki area keraton wajib menggunakan pakaian sopan. Bagi pengunjung yang menggunakan celana atau rok pendek diwajibkan menggunakan selendang yang sudah disediakan oleh pihak keraton. Adapun peraturan lainnya seperti melepas alas kaki, topi/penutup kepala, dan kacamata hitam sebagai bentuk penghormatan pada keraton. Untuk akses area dalam keraton, pengunjung hanya diperbolehkan untuk masuk sampai pelataran saja. 

 

Credit: indonesiakaya.com

 

Terdapat pula beberapa benda bersejarah yang dulu digunakan oleh Keraton Surakarta dalam menjalankan pemerintahannya seperti senjata - senjata baik senjata api berupa meriam ataupun senjata tajam berupa tombak dan keris. Seperti benda - benda bersejarah lainnya seperti alat - alat upacara adat yang dimiliki oleh keraton memiliki nilai sejarah dan nilai kebatinan dengan Keraton Surakarta. Seluruh koleksi milik keraton ini masih terawat dengan baik dan disimpan dalam museum. 

Selain dapat menikmati benda peninggalan sejarah pengunjung juga bisa berkeliling kompleks keraton sambil menikmati kemegahan benteng dan arsitektur bangunan di sekitaran Keraton Surakarta. Terdapat makanan - makanan khas Surakarta yang dijajakan di daerah kompleks keraton. Pengunjung juga dapat melanjutkan perjalanan dengan mengunjungi Pasar Gedhe dan Pasar Klewer atau melanjutkan untuk istirahat dan beribadah di Masjid Agung Surakarta yang terletak dekat dengan Keraton Surakarta. Beberapa jarak dari kompleks keraton terdapat kampung sentra batik Kauman. Pengunjung bisa belanja batik atau merasakan pengalaman “membatik” langsung di kampung Kauman. Terlihat sangat menarik bukan? Berwisata dan mempelajari sejarah perkembangan budaya yang ada di kota Solo melalui Keraton Surakarta. Jadi, tunggu apa lagi? Segera ajak keluarga atau temanmu untuk berwisata di Keraton Surakarta.